Senin, 06 Oktober 2014

Mengapresiasi Puisi

Puisi dapat diartikan sebagai bentuk karya sastra yang menggunakan kata –kata indah dan kaya akan makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, ria dan irama yang terkandung dalam karya tersebut. Puisi menggunakan bahasa yang ringkas, namun kaya akan makna. Kata –kata yang digunakan adalah akata konotatif yang mengandung banyak penafsiran dan pengertian. Secara garis besar, unsur- unsur puisi terbagi atas unsur fiksi dan unsur batin.



1.    Unsur fiksi
a)    Diksi (pemilihan kata)
Kata- kata yang digunakan dalam puisi merupakan hasil pertimbangan, baik makna, susunan bunyinya maupun hubungan kata itu sendiri dengan kata- kata lainnya. Kata- kata harus bersifat konotatif sehingga maknanya dapat lebih dari satu. Kata yang terkandung juga harus bersifat puitis dan mempunyai efek keindahan.

b)    Pengimajian
Hal ini merupakan kata atau susunan kata yang dapat menimbulan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi, pembaca seolah –olah merasakan, mendengar atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.

c)    Kata konkret
Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus dikonkretkan sehingga pembaca seolah- olah meihat, mendengar atau merasakan apa yang dilukiskan penyair dan dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penyair.

d)    Bahasa figuratif atau majas
Bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda atau kata lain.

e)    Rima dan rima
Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi, dan ritma artinya pengulangan kata. Hal ini membuat puisi lebbih indah

f)    Tata wajah
Merupakan pembeda terpenting antara puisi dengan prosa dan drama. Larik-larik puisi berbentuk bait.

2.    Unsur batin
g)    Tema
Merupakan gagasan pokok yang diungkapkan penyair dalam puisinya . tema berfungsi sebagai landasan utama penyair dalam puisinya. Tema itulah yang menjadi kerangka pengembangan sebuah puisi.

h)    Perasaan
Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair berupa kerinduan, kegelisahan atau pengagungan kepada kekasih, alam atau Sang Khalik.

i)    Nada dan suasana
Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu. Nada puisi menimbulkan suasana tertentu terhadap pembacanya.

j)    Amanat
Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat di telaah setelah kita memahami tema, rasa dan nada puisi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar